RETAS.News, Majene – Cakupan pemberian ASI eksklusif di Sulawesi Barat masih di bawah target nasional. Data terbaru mencatat rata-rata provinsi baru 38,91%. Polewali Mandar tertinggi dengan 46,84%, sedangkan Majene terendah 30,60%.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Sulbar, dr. Nursyamsi Rahim, menegaskan ASI eksklusif merupakan indikator penting dalam menurunkan prevalensi stunting.
“ASI eksklusif bagian dari Quick Wins Sulbar Sehat yang digagas Gubernur Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S Mengga untuk mewujudkan visi Sulbar Maju dan Sejahtera,” ujarnya, Jumat (5/9/2025).
Sejumlah kendala masih menghambat peningkatan cakupan ASI eksklusif, seperti konselor ASI dari tenaga kesehatan belum optimal menjalankan peran karena beban tugas ganda.
Kemudian, konseling di Posyandu kurang efektif akibat sarana terbatas dan suasana yang belum ramah ibu-bayi, rasio tenaga gizi di Puskesmas tidak seimbang dengan jumlah sasaran, serta kampanye susu formula di media sosial semakin masif.
Meski Perda ASI Sulbar Tahun 2016 sudah ada, implementasi dan penerapan sanksi pelanggaran kode etik ASI masih lemah.
Menjawab tantangan tersebut, Dinkes Sulbar menyiapkan langkah perbaikan, yaitu:
- Mengoptimalkan pelatihan konselor ASI, tidak hanya dari tenaga kesehatan dan kader, tetapi juga melibatkan unsur pentahelix (pemerintah, akademisi, dunia usaha, media, dan masyarakat).
- Memanfaatkan bidan desa untuk pendampingan menyusui agar lebih dekat dan intensif.
- Memperbaiki sarana Posyandu agar lebih ramah ibu dan bayi.
- Memperkuat regulasi dan pengawasan kampanye susu formula sesuai kode etik pemasaran pengganti ASI.
“Menyusui bukan hanya urusan ibu dan bayi, tapi tanggung jawab bersama. Pendampingan efektif lebih mudah jika semua pihak bergerak. Mencegah stunting lewat ASI eksklusif jauh lebih efektif dan murah dibanding mengobati stunting yang sudah terjadi,” jelas dr. Nursyamsi Rahim.
Dengan strategi ini, Pemprov Sulbar optimistis cakupan ASI eksklusif meningkat dan angka stunting turun, sejalan dengan komitmen mewujudkan Sulbar Sehat, Maju, dan Sejahtera.(*)
Comment