RETAS.News, Jakarta – Penyakit meningokokus merupakan infeksi yang sangat berbahaya dan dapat berkembang dengan cepat. Dalam beberapa kasus, infeksi ini bisa menyebabkan kematian hanya dalam 24 jam setelah seseorang terinfeksi.
Yang lebih mengkhawatirkan, penyakit ini dapat menyerang siapa saja, mulai dari bayi, anak-anak, remaja, hingga orang dewasa dan lansia.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Alergi Imunologi, Suzy Maria, menjelaskan bahwa penyebab meningokokus adalah bakteri Neisseria meningitidis.
Meskipun mematikan, bakteri ini dapat hidup di dalam tubuh manusia tanpa menimbulkan gejala, sehingga sulit untuk dideteksi sejak dini.
“Yang perlu diperhatikan, kelompok yang menjadi pembawa bakteri atau carrier adalah remaja dan dewasa muda. Mereka inilah yang sering menjadi penyebar infeksi ke orang lain,” jelas Suzy dalam sebuah diskusi kesehatan bersama Kalventis di Jakarta, Kamis (5/12/2025), seperti dikutip CNN Indonesia.
Suzy menambahkan, bakteri ini dapat menular melalui percikan cairan pernapasan saat seseorang batuk atau bersin.
Di negara maju, kasus meningokokus banyak ditemukan di kalangan mahasiswa atau anggota militer, yang sering berkumpul dalam ruang tertutup dengan kepadatan tinggi.
Bakteri Neisseria meningitidis bisa hidup sebagai komensal di bagian nasofaring, yaitu area belakang hidung dan tenggorokan.
Kemudian, bakteri bisa masuk ke dalam aliran darah, terutama saat sistem kekebalan tubuh menurun atau terjadi perubahan pada selaput lendir.
Jika bakteri berhasil memasuki aliran darah, infeksi dapat menyebar ke berbagai organ tubuh dan memicu penyakit berat, seperti:
- Meningitis (radang selaput otak)
- Pneumonia
- Penyakit meningokokus invasif (IMD)
Gejala yang sering muncul adalah demam tinggi, sakit kepala hebat, dan kekakuan pada leher. Meskipun demikian, bakteri ini bisa bertahan selama berbulan-bulan di nasofaring tanpa menimbulkan gejala sama sekali.
“Karena itu, kewaspadaan sangat penting,” ujar Suzy.
Bayi dan lansia merupakan kelompok yang paling rentan, karena sistem imun mereka masih berkembang atau sudah melemah.
Vaksinasi adalah cara paling efektif untuk melindungi diri dari infeksi meningokokus. Vaksin meningitis konjugat, khususnya yang terbaru, adalah pilihan terbaik karena dapat membentuk sel memori dalam tubuh dan memberikan perlindungan jangka panjang.
“Vaksin meningitis konjugat terbaru dapat mengurangi risiko menjadi pembawa bakteri dan memberikan perlindungan dalam jangka panjang,” tambah Suzy.
Direktur PT Kalventis Sinergi Farma, Vidi Agiorno Metupawan, juga menambahkan bahwa teknologi terbaru dalam vaksin ini dapat membantu menekan penularan di masyarakat.
Selain vaksinasi, masyarakat juga dianjurkan untuk menjaga pola hidup sehat, mengatur pola makan dengan baik, dan menjaga stamina tubuh agar tetap optimal.
Mengingat kecepatan perkembangannya, siapa pun yang mengalami gejala seperti demam tinggi, sakit kepala parah, dan kekakuan leher harus segera mencari pertolongan medis.
Meskipun infeksi meningokokus relatif jarang terjadi, tingginya tingkat keparahan dan kecepatan penyebarannya membuat kewaspadaan sangat penting.
Dengan vaksinasi, pola hidup sehat, dan pemahaman mengenai cara penularan, kita bisa mengurangi risiko infeksi bagi diri sendiri dan keluarga.(*)
Comment