RETAS.News, Jakarta – Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin menegaskan kesiapannya untuk membangun proyek Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) atau Waste-to-Energy (WTE) sebagai langkah menuju Makassar Zero Waste 2029.
Hal itu disampaikan Munarfi saat melalukan kunjungan bersama jajarannya ke Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), di Jakarta, Rabu (8/10/2025).
Ia mengatakan, dengan konsep WTE, sampah yang menumpuk di TPA akan diolah menjadi energi terbarukan, sekaligus mengurangi beban biaya pengelolaan dan memaksimalkan potensi sampah sebagai sumber energi.
“Kita ingin Pemda bisa mengurangi beban biayanya sekaligus memaksimalkan potensi sampah di TPA sebagai bahan bakar WTE,” kata Munafri.
Lebih lanjut disampaikan, pertemuan dengan KLHK difokuskan untuk membahas arah kebijakan dan regulasi baru terkait proyek PLTSa tersebut.
Selain regulasi, diskusi juga diarahkan pada skema kerja sama investasi serta mekanisme pembiayaan yang tidak membebani keuangan daerah.
“Pembahasan dengan Pak Rosan (Chief Executive Danantara) juga sejalan dengan arah pembicaraan di KLHK. Kita menunggu hasil koordinasi antara Kementerian LHK dan Danantara terkait model intervensi yang akan dilakukan,” ungkapnya.
“Harapannya, tidak ada lagi proses pembayaran tipping fee yang bisa memberatkan APBD daerah,” tambah Munarfi.
Selain itu, ia juga memaparkan kondisi eksisting pengelolaan sampah di Makassar termasuk tantangan dan potensi yang dapat dikembangkan.
Itu kemudian jadi bahan masukan bagi KLHK dan Danantara untuk menentukan pola intervensi serta dukungan teknis ke depan.
“Kita berharap semua bisa berjalan baik dan memberikan manfaat besar bagi masyarakat,” tutup Munafri,”(*)
Comment