Keracunan MBG, Dosen IPB: Ajari Anak Kenali Ciri Makanan Tak Layak

Sumber Foto : abc.net/Willy Kurniawan-Anak-anak sedang menyantap menu makanan harian yang disediakan melalui program MBG.

RETAS.News, Nasional – Dosen Fakultas Kedokteran Institut Pertanian Bogor (IPB), dr. Widya Khairunnisa Sarkowi, M.Sc, mengingatkan orangtua agar mengajarkan anak mengenali makanan yang tidak layak dikonsumsi.

Hal ini menyusul kasus keracunan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di beberapa daerah.

Salah satu kasus terbesar terjadi di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Sepanjang 22–24 September 2025, korban keracunan dari Kecamatan Cipongkor dan Cihampelas mencapai 1.333 orang.

“Gejala keracunan bisa ringan sampai serius, mulai nyeri perut, mual, muntah, diare, demam, pusing, hingga badan lemas,” ujar Widya seperti diberitakan Kompas.com, Sabtu (27/9/2025).

Dampak lebih serius bisa berupa dehidrasi, kejang, atau penurunan kesadaran, sedangkan komplikasi jangka panjang dapat memengaruhi ginjal dan saraf.

Widya menegaskan, penyebab utama keracunan makanan adalah kontaminasi bakteri, virus, atau parasit akibat proses memasak yang tidak higienis, penyimpanan terlalu lama, atau tangan yang tidak bersih saat menyiapkan makanan.

Beberapa bakteri penyebab keracunan antara lain Salmonella, Campylobacter, dan Escherichia coli. Virus Norovirus dan Hepatitis A, serta parasit seperti Giardia lamblia dan cacing pita juga berpotensi mencemari makanan.

Untuk mencegah keracunan MBG, Widya menyarankan anak diberikan pemahaman sederhana tentang ciri-ciri makanan tak layak konsumsi, antara lain:

  1. Bau asam atau busuk
  2. Warna tidak normal atau bercak jamur
  3. Tekstur lengket atau berlendir
  4. Rasa mendadak asam atau pahit

“Kalau baunya aneh atau ada bercak jamur, jangan dimakan dulu, tanyakan ke mama atau papa,” pungkas Widya.(*)

Comment