Rasio Entrepreneur Nasional Kurang dari 4%, 164 Lulusan UC Makassar Siap Genjot Ekonomi Lokal

Sumber Foto : Humas Pemkot-Para wisudawan Universitas Ciputra Makassar tampak antusias saat mengikuti prosesi wisuda perdana di Dian Auditorium UC Makassar, Citraland City Center Point of Indonesia (CPI), Sabtu (27/9/2025).

RETAS.News, Makassar – Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin hadiri wisuda perdana Universitas Ciputra Makassar (School of Business) di Dian Auditorium UC Makassar, Citraland City Center Point of Indonesia (CPI), Sabtu (27/9/2025).

Acara ini mewisuda 164 lulusan dari empat spesialisasi: startup, corporate entrepreneur, family business, dan further study.

Turut hadir, jajaran pimpinan Ciputra Group, seperti Managing Director Harun Hajadi, Direktur Cipta Ciputra Harun, serta Dewan Pelaksana Yayasan Ciputra Pendidikan Prof. Denny Bernardus.

Kemudian Kepala LLDIKTI Wilayah IX Andi Lukman, Ketua Senat UC Makassar Prof. Jenny Lukito Setiawan, Rektor UC Surabaya Prof. Wirawan, dan Direktur UC Makassar Tony Antonio.

Prof. Denny Bernardus menyebut wisuda pertama UC Makassar sebagai bagian dari visi besar untuk meningkatkan jumlah entrepreneur di Indonesia.

“Hari ini menjadi langkah awal penciptaan entrepreneur dan pendidikan berkualitas,” ujarnya.

Sementara itu, Munafri mendorong para wisudawan agar berani mengambil peran sebagai pengusaha muda yang mampu menjadi motor penggerak ekonomi Makassar.

Ia menekankan pentingnya meningkatkan rasio entrepreneur, mengingat dari total penduduk Indonesia lebih dari 250 juta jiwa, jumlah pengusaha masih di bawah 4 persen.

Angka itu jauh tertinggal dibanding negara lain, seperti Singapura yang memiliki rasio pengusaha 12 persen dengan penduduk hanya 6 juta jiwa.

“Kalau pemerintah membuka ruang dan pengusahanya siap memberikan penetrasi, pasar akan terbentuk. Lahirnya pengusaha baru menjadi syarat utama ketahanan ekonomi daerah,” tegas Munafri.

Ia mencontohkan bagaimana Sulawesi Selatan mampu bertahan di tengah krisis global beberapa tahun lalu karena komoditas strategis seperti sawit dan cengkeh dikuasai pengusaha lokal.

Ia juga menyampaikan komitmen Pemerintah Kota Makassar dalam mendukung pelaku usaha lokal. Saat ini, 50 persen belanja daerah dialokasikan untuk produk lokal, dan 40 persen dari porsi itu wajib untuk UMKM.

“Para lulusan ini diharapkan mampu menjadi penggerak ekonomi lokal, membawa inovasi, dan menciptakan lapangan usaha baru,” ujarnya.

Acara wisuda perdana ini menjadi tonggak penting bagi Universitas Ciputra Makassar dalam menghasilkan calon-calon entrepreneur yang siap berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi daerah maupun nasional.(*)

Comment