RETAS.News JAKARTA – Pemerintah Kota Makassar menunjukkan keseriusannya dalam memperkuat ketahanan pangan melalui transformasi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) menjadi perusahaan daerah (Perseroda) yang lebih adaptif dan berdampak langsung bagi masyarakat.
Sebagai bagian dari persiapan pendirian dua Perseroda baru, yakni di sektor pangan dan infrastruktur, Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin memimpin rombongan melakukan kunjungan kerja ke Food Station Tjipinang Jaya, Kamis (31/25).
Food Station merupakan BUMD milik Pemprov DKI Jakarta yang sukses menerapkan model bisnis pangan berkelanjutan.Dalam kunjungan ini, Munafri didampingi sejumlah pejabat strategis, di antaranya Sekda Makassar Andi Zulkifly Nanda, Ketua Tim Ahli Pemkot Hudli Huduri, Kepala BRIDA Haidil Adha, Kadisperin Evy Aprialti, Kepala Bapenda Andi Asminullah, dan Plt Direktur Keuangan PDAM Makassar Nanang Supriyatno.
Mereka diterima langsung oleh Direktur Utama Food Station, Karyawan Gunarso, bersama jajaran direksi lainnya.Munafri menyampaikan, kunjungan ini bertujuan mempelajari sistem pengelolaan rantai pasok pangan yang dijalankan Food Station, sekaligus menjajaki kerja sama antar daerah.
Ia menilai, Jakarta dan Makassar memiliki kesamaan geografis sebagai wilayah perkotaan dengan keterbatasan lahan pertanian, namun memiliki potensi besar dalam distribusi pangan.
“Makassar hanya memiliki sekitar 1.400 hektare lahan pertanian aktif, padahal kebutuhan pangan terus meningkat.
Oleh karena itu, membangun rantai pasok dan sistem distribusi pangan yang modern menjadi sangat penting,” kata Munafri.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa Perseroda Pangan yang akan dibentuk tidak hanya fokus pada distribusi bahan pokok seperti beras, tetapi juga menyasar urban farming serta produksi pangan lokal untuk memperkuat ketahanan daerah.
“Kami ingin Makassar menjadi simpul distribusi pangan di kawasan timur Indonesia yang mencakup lebih dari 60 juta penduduk. Ini peluang besar jika dikelola dengan baik melalui model bisnis yang efisien dan berkelanjutan,” ujarnya.
Dalam pertemuan tersebut, Munafri juga mengungkapkan keinginannya untuk melanjutkan diskusi teknis guna menyusun rencana bisnis yang relevan dan sesuai dengan kondisi Kota Makassar.
Sementara itu, Dirut Food Station Karyawan Gunarso menjelaskan, perusahaan tersebut mulai menjadi BUMD pada 2014 setelah diambil alih oleh Pemprov DKI Jakarta.
Sejak itu, perusahaan fokus pada penguatan model bisnis, khususnya perdagangan beras yang kini menyumbang 75% dari total omzet. Food Station membangun jejaring pasokan dengan kelompok tani dari berbagai daerah di Indonesia.
Selain menjalankan fungsi bisnis, Food Station juga aktif dalam program sosial seperti pangan murah keliling yang menyasar 20 kelurahan setiap hari untuk menjaga daya beli masyarakat.
Gunarso menekankan bahwa keberhasilan Food Station tak lepas dari kolaborasi dengan petani, tata kelola yang profesional, dan perekrutan SDM dari sektor swasta.
“Kami percaya bahwa akselerasi hanya bisa dicapai dengan sumber daya manusia yang kompeten,” ungkapnya.
Kunjungan ke Food Station ini menjadi bagian dari rangkaian studi banding Pemkot Makassar, setelah sebelumnya juga berkunjung ke PT Jakarta Propertindo (Jakpro), BUMD DKI yang bergerak di bidang infrastruktur.
Wali Kota Munafri menargetkan pendirian dua Perseroda baru di Makassar dapat terwujud tahun ini, sebagai langkah konkret menghadirkan BUMD yang memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi masyarakat.
Comment