Gubernur Suhardi Duka: Maulid Nabi di Salabose Simbol Harmoni Agama dan Budaya Mandar

Sumber Foto : Humas Pemprov/Gubernur Sulbar Suhardi Duka bersama jajaran Forkopimda melihat tradisi hiasan Maulid di Masjid Tua Syekh Abdul Mannan, Salabose, Majene, Jumat (5/9/2025).

Sumber Foto : Humas Pemprov/Gubernur Sulbar Suhardi Duka bersama jajaran Forkopimda melihat tradisi hiasan Maulid di Masjid Tua Syekh Abdul Mannan, Salabose, Majene, Jumat (5/9/2025).

RETAS.News, Mamuju – Gubernur Sulawesi Barat Suhardi Duka bersama Wakil Gubernur Salim S Mengga hadiri Maulid Nabi Muhammad SAW 12 Rabiul Awal 1447 H di Masjid Tua Syekh Abdul Mannan, Pangali-ali, Banggae, Majene, Jumat (5/9/2025).

Peringatan bertema “Meneladani Akhlak Rasulullah SAW dalam Tradisi Membangun Peradaban Unggul Berdasarkan Kearifan Lokal” ini dihadiri Bupati dan Wakil Bupati Majene, anggota DPR RI Ajbar Abdul Kadir, Kapolda Sulbar Irjen Pol Adi Deriyan Martajaya, Wakil Ketua DPRD Sulbar Suraidah Suhardi, jajaran Forkopimda, serta ribuan warga.

Sebelum acara, Suhardi Duka bersama Kapolda dan Bupati Majene berziarah ke makam Syekh Abdul Mannan, ulama asal Persia, penyebar Islam di Kerajaan Banggae setelah berdakwah di Jawa.

“Alhamdulillah, kami sempat berziarah sebagai bentuk penghargaan dan rasa terima kasih. Karena atas jasanya, Islam berkembang di Mandar. Jika tidak ada beliau, mungkin penyebaran Islam di Mandar akan lebih lambat,” ujar Suhardi Duka.

Ia menilai, Maulid di Salabose memiliki kekhasan. Selain nilai religius, juga diperkaya atraksi budaya seperti pencucian benda pusaka dan tarian sakral Pattuduq.

“Maulid di Salabose ini unik. Selain hikmah agama, juga ada dimensi budaya. Bahkan ada tradisi yang dipercaya, tidak boleh ada perayaan Maulid di kampung lain sebelum di Salabose. Itu artinya masyarakat Mandar sangat menghormati ulama penyebar Islam di tanah ini,” jelasnya.

Gubernur menegaskan, perpaduan agama dan budaya Mandar adalah warisan yang harus dijaga. Ia mengapresiasi masyarakat Majene yang tetap menjaga kondusifitas di tengah dinamika nasional.

“Alhamdulillah, Mandar tetap kondusif berkat kerja sama pemerintah, TNI, Polri, dan masyarakat. Bahkan saat dinamika nasional terjadi, masyarakat Majene bisa menjaga institusi pemerintah sehingga tidak ada insiden di Sulbar,” ujarnya.

Menurutnya, kekompakan masyarakat adalah kunci keamanan dan keberlanjutan pembangunan.

“Budaya dan agama harus kita jaga, begitu juga kepercayaan kepada pemimpin, baik pemimpin formal maupun pemimpin agama. Jika kita terus bersatu, insyaAllah Sulbar akan semakin maju,” tutupnya.(*)

Comment