RETAS.News, Mamuju – Dinas Kesehatan Sulawesi Barat menegaskan komitmen mempercepat penurunan stunting lewat penguatan intervensi spesifik dan sensitif di Puskesmas Pembina Desa Lokus Pasti Padu.
Langkah itu dijalankan melalui Pendampingan Indikator Sulbar Sehat di Puskesmas Tampa Padang, Mamuju, Kamis (28/8/2025).
Forum mengungkap sejumlah persoalan, mulai capaian ASI eksklusif rendah meski ada konseling Mother and Child Assistance (MCA).
Kelas ibu hamil belum maksimal karena minim keterlibatan gizi dan promkes, hingga kendala program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) lokal.
Distribusi mineral mix yang belum tersedia di pasaran juga jadi catatan.
Pengelola Program Gizi Dinkes Sulbar, Agustina Uta Tabangkalua, menyebut masih ada Posyandu dengan bangunan tak layak.
“Perlu dukungan pemerintah kabupaten dan provinsi memperkuat desa menyediakan sarana Posyandu yang memadai,” ujarnya.
Dinkes menilai penanganan stunting tak cukup sebatas pemberian makanan tambahan. Dibutuhkan manajemen program lebih optimal, peningkatan kapasitas SDM, serta pemantauan ketat 14 indikator intervensi.
Sejumlah indikator dinilai masih lambat, di antaranya cakupan ASI eksklusif, imunisasi dasar, pemantauan pertumbuhan balita, konsumsi tablet tambah darah ibu hamil dan remaja.
Sedangkan skrining anemia remaja serta kepatuhan konsumsi tablet tambah darah ibu hamil sudah cukup baik, meski belum capai target 2025.
Di lapangan, tenaga kesehatan menghadapi keterbatasan SDM sekaligus harus mengelola banyak aplikasi, seperti Sigizi Kesga, Pelita Kesmas, e-PPGBM, dan ASIK.
Forum juga menyoroti pentingnya advokasi ke pemerintah desa untuk penguatan posyandu dan keberlanjutan program.
Plt Kepala Dinkes Sulbar, dr. Nursyamsi Rahim, menegaskan percepatan penurunan stunting hanya bisa berhasil jika semua pihak bergerak.
“Apapun programnya, Promosi Kesehatan harus jadi mitra penggerak. Kunci utamanya optimalisasi 14 indikator intervensi spesifik dan sensitif agar kasus baru stunting bisa dicegah,” tegasnya.
Dinkes Sulbar berharap kerja bersama dari provinsi, kabupaten, hingga desa mempercepat terwujudnya Sulbar Sehat, Maju, Sejahtera sesuai harapan Gubernur Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S Mengga.(*)
Comment