RETAS.News, Makassar — Pemerintah Kota Makassar memastikan revitalisasi Lapangan Karebosi, ikon dan ruang publik bersejarah kota, mulai dikerjakan pada 2026 melalui APBD Pokok Kota Makassar.
Penataan menyasar area lapangan tenis dan basket di sisi barat, tanpa menghilangkan nilai historis kawasan.
Kepastian ini disampaikan Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, saat menerima Ketua Badan Pembina Yayasan Olahraga Sulawesi Selatan (YOSS), Andi Ilhamsyah Mattalatta.
Pertemuan menegaskan revitalisasi tidak sekadar pembangunan fisik, tetapi juga kolaborasi dan penataan aset publik.
“Pertemuan ini menjadi titik terang, tujuannya bagaimana pembangunan Lapangan Karebosi direalisasikan menjadi ikon kota,” ujar Munafri, Jumat (19/12/2025).
Pemkot telah menerima Sertipikat Hak Pengelolaan (HPL) kawasan Karebosi seluas 107.500 meter persegi, memastikan status aset sah secara de facto dan de jure.
Hal itu menjadi dasar hukum kuat untuk penataan lapangan, sekaligus menjawab desakan aparat penegak hukum agar pemerintah serius menjaga aset negara.
Munafri menyoroti sejumlah persoalan sebelumnya, termasuk pemanfaatan lapangan tenis, basket, dan voli oleh pihak lain, serta kondisi fisik yang mangkrak.
“Air terendam di banyak titik, sebagian area hilang untuk mengganti ruang terbuka hijau. Semua harus ditata hati-hati,” jelasnya.
Revitalisasi sebelumnya sempat ditenderkan 2023 dan dilaksanakan 2024, namun realisasi hanya mencapai 7 persen.
Pemkot mendorong penyelesaian enam bulan terakhir, sehingga tahun ini bisa melanjutkan proyek dengan dasar hukum dan infrastruktur pendukung yang jelas.
Rencana ke depan mencakup lapangan basket menjadi fasilitas indoor berstandar internasional, dengan desain modern, akses jalan memadai, dan konektivitas kawasan baik. Pemkot membuka ruang keterlibatan YOSS dalam pengelolaan, dengan pendekatan profesional dan modern.
Andi Ilhamsyah menyatakan dukungan penuh, menekankan tujuan menjaga keberlanjutan fasilitas olahraga peninggalan sejarah sejak 1957.
Ia menyebut keterbukaan dan komunikasi antara Pemkot dan pihak terkait penting untuk pengelolaan Karebosi yang profesional, transparan, dan berorientasi publik.
“Kami terbuka duduk bersama, selama tujuannya jelas untuk menjaga fungsi sarana olahraga di Karebosi,” pungkasnya.(*)
Comment