RETAS.News, Makassar — Kementerian Sosial Republik Indonesia menerima kabar menggembirakan dari Dusun Marannu, Desa Pattallassang, Kabupaten Gowa. Salah seorang Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan (KPM PKH), Ibu Hamsiah dg Kebo memutuskan graduasi mandiri dari program KPM. Senin (01/12/2025).
Ibu Hamsiah sehari-hari hidup sederhana bersama suaminya, Baharuddin dg Rapi, bekerja sebagai buruh harian pengangkut sampah.
Ia turut menopang ekonomi keluarga dengan berjualan kue di Pasar Rakyat Pattallassang. Dari usaha kecil itu, mereka membiayai pendidikan dua anaknya: Nurhalisah, kuliah di UIN Alauddin Makassar, dan Zhahira masih duduk di bangku SMP.
Keputusan graduasi bermula ketika anak pertama mereka mengikuti Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2) PKH di Kantor Desa Pattallassang. Materi tentang pengasuhan, pendidikan anak, dan pentingnya graduasi bagi keluarga yang mulai berdaya meninggalkan kesan kuat.
Setibanya di rumah, ia menyampaikan seluruh materi itu kepada orang tuanya. Percakapan keluarga tersebut menjadi titik refleksi bahwa masih ada warga dengan kondisi ekonomi yang lebih mendesak dibanding mereka.
Niat baik itu kemudian disampaikan Ketua Kelompok PKH Dusun Marannu kepada Pendamping SDM PKH Kemensos RI, Muhammad Fadhil, S.Pd.I, kemudian segera melakukan kunjungan ke rumah mereka untuk memastikan keputusan tersebut.
Dalam kunjungan itu, pendamping menanyakan secara langsung alasan di balik keputusan graduasi mandiri yang diambil keluarga tersebut. Pertanyaan itu dijawab Ibu Hamsiah dengan suara pelan penuh ketegasan.
“Kami sangat bersyukur telah mendapatkan bantuan PKH. Bantuan itu sangat membantu keluarga kami, bahkan sebagian bisa saya jadikan modal jualan kue. Dengan KKS PKH pula, anak kami bisa mendapatkan beasiswa KIP Kuliah. Kami sadar betul manfaat itu. Tapi masih banyak keluarga lain yang lebih membutuhkan. Kami ingin memberi kesempatan itu untuk mereka.” kata Ibu Hamsiah.
“Kami yakin, rezeki yang berkah akan datang kalau kita punya rasa peduli kepada yang lebih membutuhkan.” lanjutnya.
Sementara itu, Pendamping PKH Muhammad Fadhil menyampaikan apresiasi atas keputusan tersebut. Ia menilai langkah keluarga itu bukan hanya menunjukkan keberdayaan, tetapi juga kedewasaan dalam memahami tujuan program sosial.
“Kami memberikan apresiasi sebesar-besarnya kepada Ibu Hamsiah dg Kebo dan keluarga. Graduasi mandiri yang mereka lakukan merupakan bukti nyata bahwa PKH berhasil mendorong kemandirian dan kesadaran sosial KPM.”
Ia juga menekankan nilai kemanusiaan yang tercermin dari pilihan keluarga tersebut, sebuah keteladanan yang menurutnya layak ditularkan kepada KPM lain.
“Ini bukan hanya soal administrasi, tetapi tentang nilai-nilai kemanusiaan. Ibu Hamsiah menunjukkan bahwa meski hidup sederhana, mereka tetap ingin berbagi kesempatan kepada keluarga lain yang sangat membutuhkan. Semoga keikhlasan beliau menjadi inspirasi bagi seluruh KPM PKH di Kabupaten Gowa dan Indonesia.” tandasnya.(*)
Comment