RETAS.News, Makassar – Program Urban Farming Pemerintah Kota Makassar kini memasuki tahap pemantapan.
Hal itu disampaikan dalam rapat koordinasi digelar di Balai Kota Makassar, Jalan Jenderal Ahmad Yani, Rabu (22/10/2025), dipimpin langsung oleh Wali Kota Munafri Arifuddin.
Program ini melibatkan kolaborasi lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD), yakni Dinas Pekerjaan Umum (PU), Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang), Dinas Lingkungan Hidup (DLH), dan Dinas Perhubungan (Dishub), dengan Dinas Perikanan dan Pertanian (DP2) sebagai leading sector.
Dua lokasi disiapkan sebagai pilot project pengembangan, masing-masing di Kelurahan Sudiang, Kecamatan Biringkanaya, dan Kelurahan Barombong, Kecamatan Tamalate.
Kawasan ini akan dikembangkan sebagai sistem terpadu yang mencakup pertanian, peternakan, perikanan, hingga pengelolaan sampah berbasis maggot dan biopori.
Kepala DP2 Makassar, Aulia Arsyad, menjelaskan setiap OPD memiliki peran strategis dalam proyek ini.
DLH menangani pengelolaan sampah, Dinas Ketapang membangun fasilitas penyimpanan hasil panen, sedangkan PU fokus pada pembangunan infrastruktur jalan dan drainase.
“Tadi petunjuk Pak Wali, di kawasan itu akan digunakan beton berpori agar air hujan langsung meresap,” ujar Aulia.
Sementara itu, Dishub bertanggung jawab atas sistem kelistrikan kawasan. Pemerintah akan menetapkan SK Wali Kota untuk mengatur keterlibatan lima OPD dalam pelaksanaannya.
Lebih jauh, Aulia menyebut Urban Farming bukan sekadar pemanfaatan lahan sempit, melainkan gerakan ekonomi masyarakat lokal sekaligus destinasi edukasi pertanian bagi warga yang ingin belajar bercocok tanam.(*)
Comment