Peluncuran Makassar Eco Circular Hub: Empat Lokasi Pilot Project Siap Jalan

Sumber Foto : Humas Pemkot - Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin hadir dalam peluncuran Makassar Eco Circular Hub di Gedung Lestari 45 Universitas Bosowa, Selasa (7/10/2025).

RETAS.News, Makassar — Pemerintah Kota Makassar melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) bersama Universitas Bosowa (Unibos) resmi meluncurkan Makassar Eco Circular Hub (MEC Hub) di Gedung Lestari 45 Unibos, Selasa (7/10/2025).

Peluncuran ini dirangkaikan dengan Pembekalan KKN Tematik Unibos Angkatan 59 yang mengangkat tema pengelolaan sampah dan pengabdian masyarakat di bidang lingkungan.

Munafri menyampaikan pentingnya perubahan pola pikir masyarakat terhadap sampah, bukan hanya sebagai limbah, tapi sebagai sumber daya yang bernilai ekonomi dan sosial.

“Kita ingin menghadirkan perubahan pola pikir masyarakat. Bahwa sampah bukan sekadar limbah yang dibuang, tetapi bisa menjadi bagian dari siklus ekonomi yang memberi manfaat bagi lingkungan dan masyarakat,” jelas Munarfi Arifuddin.

Kepala DLH Kota Makassar, Dr. Helmy Budiman menjelaskan, keterlibatan masyarakat adalah faktor utama dalam keberhasilan pengelolaan sampah di kota.

“Untuk itu, keterlibatan masyarakat menjadi kunci utama, terutama dalam sistem pemilahan sampah di sumber dan penguatan fasilitas pengolahan di tingkat kelurahan,” ungkap Helmy.

Sebagai langkah awal, Makassar Eco Circular Hub akan diterapkan di empat lokasi percontohan. Pertama, di Kelurahan Untia, program melibatkan kelompok swadaya masyarakat binaan DLH. Kedua, Kelurahan Panambungan fokus pada pengelolaan sampah organik rumah tangga.

Ketiga, di Kelurahan Baru, TPS3R yang sudah aktif akan dimanfaatkan. Terakhir, Kelurahan Paropo bekerja sama dengan Urban Agrofarm untuk mengolah hingga lima ton sampah makanan per hari.

Sementara itu, Rektor Unibos, Prof. Dr. Batara Surya menyoroti peran mahasiswa dalam program MEC Hub dan bagaimana keterlibatan mereka di masyarakat menjadi ujian nyata bagi kemampuan beradaptasi dan memberi dampak.

“Mahasiswa Unibos hadir di tengah masyarakat bukan hanya untuk belajar, tetapi untuk menjadi bagian dari solusi. Berada di masyarakat adalah ujian sejati, di situlah mahasiswa akan dilihat, apakah mampu beradaptasi dan memberi dampak,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa kehadiran mahasiswa di lapangan juga diharapkan memperkuat inovasi sosial dan mendukung transformasi budaya hidup berkelanjutan.(*)

Comment