Munafri: Jika Zakat Dikelola Maksimal, Sulit Cari Orang Miskin di Makassar

Sumber Foto : Humas Pemkot - Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin memberikan sambutan pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 Hijriah di halaman kantor Baznaz. Jl. Teduh Bersinar No. 5, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar, Sabtu (4/10/2025).

RETAS.News, Makassar – Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin meyampiakan pentingnya kolaborasi antara Pemerintah Kota Makassar dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) untuk mempercepat pembangunan dan menurunkan angka kemiskinan.

Hal itu disampaikan saat sambutan di peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 Hijriah yang digelar Baznas Kota Makassar di halaman kantornya Jl. Teduh Bersinar No. 5, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar, Sabtu (4/10/2025).

Munafri menyampaikan bahwa sinergi antara pemerintah dan Baznas akan meningkatkan daya dobrak pembangunan.

“Pemerintah bisa berjalan, Baznas juga bisa berjalan sendiri. Tapi kalau ini disatukan, daya dobraknya jauh lebih baik,”kata Munafri dalam sambutannya.

Disampaikan, potensi zakat di Kota Makassar yang baru terserap sekitar 15 persen harus dimaksimalkan. Dengan pengelolaan penuh, angka kemiskinan diyakini bisa ditekan signifikan.

“Kalau dijalankan dengan seluruh potensi yang ada, saya sepakat kita akan susah mencari siapa orang miskin di Makassar,” ucapnya.

Lebih jauh, Munafri juga tekankan integritas para pengurus Baznaz, mengingat dana yang dikelola merupakan amanah umat, maka optimalisasi dana zakat dan deposito warga harus dikelola produktif melalui sinergi dengan perbankan.

“Jadi kita tidak bisa berjalan sendiri, harus berjalan bersama untuk menuntaskan kemiskinan,” jelasnya.

Dalam kesempatannya, Munafri bersama Baznas menyerahkan santunan kepada lebih dari 100 anak-anak dan santri penghafal Al-Qur’an, dengan pesan agar bantuan digunakan sesuai tujuan.

Santunan disalurkan secara kolektif per pondok pesantren, masing-masing menerima 20 santri penerima manfaat, agar proses pengawasan lebih mudah dan pendampingan lebih efektif.

“Kenapa tidak terpisah-pisah? Karena lebih mudah dikontrol. Jadi, satu pondok 20 orang. Setelah mereka khatam 30 juz, baru kita pindahkan ke pondok pesantren lainnya. Mereka ini memang santri yang khusus menghafal Al-Qur’an,” jelas Ketua Baznas Kota Makassar, Ashar Tamanggong.

Selain itu, Baznas juga menyiapkan ratusan porsi olahan daging kambing dari kurban jamaah haji Indonesia di Tanah Suci yang dapat dinikmati masyarakat yang hadir.(*)

Comment