RETAS.News, Nasional – Rupiah menutup perdagangan akhir pekan lalu dengan pelemahan. Lalu, bagaimana prospeknya di awal pekan ini?
Dilansir dari bloomberg, Jumat (19/9/2025), kurs spot menunjukkan US$ 1 setara Rp 16.588, turun 0,5% dibanding hari sebelumnya.
Memasuki Senin (22/9/2025), rupiah berisiko masih tertekan karena dolar AS sedang menguat. Indeks Dolar AS yang mengukur posisi greenback terhadap enam mata uang utama dunia naik 0,3% ke 97,644 akhir pekan lalu. Pagi ini pukul 08:08 WIB, indeks ini masih naik tipis 0,08% ke 97,721.
Di pasar NDF (Non-Deliverable Forwards), rupiah juga melemah. Pada tenor satu bulan, pukul 07:58 WIB, kurs tercatat Rp 16.678 per US$.
Secara teknikal harian, rupiah diprediksi bergerak ke kisaran Rp 16.600–16.640/US$, dengan target berikutnya di Rp 16.690/US$.
Sementara itu, dalam tren mingguan, rupiah tetap berada di jalur bearish. Jika menembus trendline kuatnya, mata uang domestik berpotensi menyentuh Rp 16.700–16.770/US$.
Sebaliknya, jika rupiah mulai menguat, resisten terdekat berada di Rp 16.500/US$, dan target penguatan lanjutan bisa mencapai Rp 16.400/US$.(*)
Comment