World Cleanup Day 2025: 153 Kelurahan di Makassar Serentak Gelar Kerja Bakti Massal

Sumber Foto : Humas Pemkot/Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin turut membersihkan sampah saat peringatan World Cleanup Day 2025 di pesisir Pantai Tanjung Biru, Makassar, Sabtu (20/9/2025) pagi.

RETAS.News, Makassar – Peringati World Cleanup Day (WCD) 2025, ribuan warga dari berbagai lapisan ikut ambil bagian dalam kerja bakti massal di pesisir Pantai Tanjung Biru hingga Tanjung Bunga, Makassar, Sabtu (20/9/2025) pagi.

Kegiatan ini dipimpin langsung Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin, Wakil Wali Kota Aliyah Mustika Ilham, serta Ketua TP PKK Melinda Aksa. Mereka turun bersama aparat kecamatan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH), hingga ratusan kader PKK.

Tak hanya di pusat kota, kegiatan serupa juga berlangsung di seluruh kecamatan. DLH mencatat, setidaknya 153 kelurahan, puluhan sekolah, hingga puskesmas menggelar aksi bersih lingkungan di titik masing-masing.

“Ini bukan sekadar bersih-bersih sehari. Kita ingin membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya menjaga lingkungan,” ujar Wali Kota Munafri.

Menurut data DLH, volume sampah yang terkumpul pada aksi kali ini mencapai puluhan ton. Fokus utama berada di area pesisir pantai, mengingat garis pantai Makassar kerap menjadi sorotan masalah sampah plastik.

Kepala DLH Makassar, Helmy Budiman, menekankan bahwa kerja bakti semacam ini tak bisa hanya dipandang sebagai kegiatan seremonial tahunan.

“Yang terpenting adalah kebiasaan. Kalau pemilahan dan pengurangan sampah tidak dijalankan masyarakat sehari-hari, masalah sampah tetap menumpuk,” ujarnya.

World Cleanup Day sendiri adalah gerakan global yang dilaksanakan serentak di lebih dari 190 negara. Di Indonesia, kegiatan ini juga didorong oleh Surat Edaran Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor S.1053/A/G/PLB0.3/B/09/2025.

Bagi Makassar, aksi ini sekaligus menjadi pengingat bahwa garis pantai yang indah hanya bisa dipertahankan jika warganya disiplin menjaga kebersihan.

“Semoga kebersihan ini tidak berhenti hari ini saja, tapi jadi bagian dari gaya hidup warga,” tutup Helmy Budiman.(*)

Comment