Donor Darah Keliling, Pemkot Makassar Libatkan 153 Kelurahan

Sumber Foto : Humas Pemkot/Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin berfoto bersama jajaran PMI Kota Makassar usai pertemuan di Balai Kota, Rabu (17/9/2025).

RETAS.News, Makassar – Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar bersama Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Makassar berkolaborasi menyiapkan program donor darah bergilir di 153 kelurahan.

Langkah ini untuk memastikan stok darah aman, bukan hanya bagi warga Makassar, tetapi juga bagi kawasan Indonesia Timur.

Rencana tersebut dibahas dalam pertemuan Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, dengan pengurus PMI di Balai Kota, Rabu (17/9/2025).

Sekretaris PMI Makassar, Khudri Arsyad, menjelaskan Wali Kota mengusulkan agar donor darah digelar secara terjadwal di seluruh kelurahan.

“Pak Wali meminta kami menyiapkan desain kegiatan donor darah bergilir. Dengan begitu, stok darah bisa terjaga berkesinambungan,” kata Khudri.

UPTD PMI Makassar sendiri telah mengantongi sertifikasi BPOM, menjadikannya pusat layanan darah rujukan di kawasan timur Indonesia.

Stok darah Makassar kerap dikirim hingga Timika, Ambon, Kendari, dan sejumlah daerah lain di Sulawesi Selatan maupun Kalimantan.

Kebutuhan darah di Makassar mencapai 300–360 kantong per hari. Sementara donor rata-rata hanya menghasilkan 100–300 kantong.

“Meski stok untuk warga Makassar relatif aman, banyaknya pasien rujukan dari luar daerah membuat PMI harus terus menggiatkan donor,” jelas Khudri.

Sebagai Pelindung PMI Kota Makassar, Munafri menegaskan dukungan penuh. Ia menyebut program donor darah bergilir bukan sekadar seremonial, tetapi kebutuhan mendesak untuk menjaga pasokan darah.

“Setiap kelurahan harus berperan nyata dalam aksi kemanusiaan ini,” tegasnya.

Audiensi sekaligus menjadi rangkaian peringatan HUT PMI ke-80. Pada kesempatan itu, Wali Kota juga diundang menjadi inspektur upacara.

Program donor darah bergilir ini ditargetkan menjadi agenda tetap Pemkot Makassar dan PMI, sekaligus memperkuat posisi Makassar sebagai pusat layanan kesehatan dan kemanusiaan kawasan timur Indonesia.(*)

Comment