RETAS.News, Mamuju – Pemprov Sulbar melalui Dinas Kesehatan Provinsi bersama enam Dinas Kesehatan Kabupaten perkuat pelaksanaan imunisasi anak sebagai langkah strategis menekan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I).
Pada triwulan pertama 2025, target cakupan imunisasi bayi lengkap ditetapkan 53,3%, namun capaian sementara baru 46,7%.
Untuk mengejar ketertinggalan itu, Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten menyepakati sejumlah langkah strategis, yaitu :
- Penyusunan microplanning berbasis data sasaran.
- Sweeping anak-anak yang belum mendapatkan imunisasi lengkap.
- Penguatan koordinasi lintas sektor, termasuk sekolah, tokoh masyarakat, dan organisasi keagamaan.
- Pencatatan layanan secara realtime melalui aplikasi ASIK dan SMILE.
- Layanan imunisasi mendekat ke masyarakat, termasuk saat kegiatan adat maupun keagamaan.
- Evaluasi capaian imunisasi secara berkala setiap dua pekan untuk memastikan percepatan berjalan sesuai rencana.
Plt. Kepala Dinas Kesehatan Sulbar, dr. Nursyamsi Rahim, menegaskan penguatan peran layanan kesehatan menjadi kunci sukses program imunisasi.
“Posyandu yang aktif dan terjadwal akan memastikan masyarakat tahu kapan anak mereka harus diimunisasi. Puskesmas keliling menjangkau daerah terpencil, sementara layanan imunisasi di sekolah, PAUD, dan TPA memudahkan cakupan anak usia sekolah. Semua ini demi memastikan tidak ada satu pun anak Sulbar yang tertinggal dari imunisasi,” ujarnya.
Ia menambahkan, program imunisasi ini bagian dari implementasi visi Sulbar Maju dan Sejahtera yang digagas Gubernur Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S. Mengga, dengan misi membangun sumber daya manusia unggul dan berkarakter.
Dengan langkah strategis ini, Dinas Kesehatan optimistis cakupan imunisasi anak di Sulbar akan meningkat signifikan, sehingga anak-anak terlindungi dari penyakit berbahaya dan dapat tumbuh sehat, cerdas, serta produktif.(*)
Comment