Rencana IPO Freeport: Tambang Baru 2028 Tambah Kapasitas 240 Ribu Ton per Hari

Sumber Foto : Muhammad Adimaja/ANTARA, Sejumlah Haul Truck dioperasikan di area tambang terbuka PT Freeport Indonesia di Timika, Papua.

Sumber Foto : Muhammad Adimaja/ANTARA, Sejumlah Haul Truck dioperasikan di area tambang terbuka PT Freeport Indonesia di Timika, Papua.

RETAS.News, Nasional — PT Freeport Indonesia (PTFI) berpeluang meraup dana segar jumbo melalui rencana penawaran umum saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) untuk mendanai ekspansi tambang jangka panjang.

Dilansir dari cnbc, Kamis (11/9/2025), Associate Director Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nicodemus, mngatakan, cadangan emas Freeport saat ini mencapai sekitar 24 juta ons hingga 2041.

Selain itu, tambang baru yang akan beroperasi pada 2028 diproyeksikan menambah kapasitas produksi hingga 240 ribu ton bijih per hari.

“Kalau kita lihat sumber daya biji konsentrat di Freeport, mencapai 58 juta ton emas atau 40 miliar ton tembaga. Ekplorasi memang membutuhkan waktu lama, tapi menurut Menteri ESDM, tambang Freeport masih bisa dikembangkan hingga 100 tahun ke depan,” ujar Maximilianus.

Sementara itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyambut baik rencana IPO ini, mengingat nilai perusahaan tambang raksasa ini cukup besar.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan, Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi, mengatakan, “Kami menyambut baik jika Freeport bisa IPO.”

Sebelumnya, Komisaris Utama Holding BUMN Industri Pertambangan MIND ID, Fuad Bawazier, mendorong agar Freeport Indonesia segera melantai di Bursa Efek Indonesia. Menurutnya, IPO PTFI akan memperkuat pasar modal domestik dan memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk memiliki perusahaan tambang kelas dunia.

“Pasar modal kita akan semakin kuat dan bergengsi dengan kehadiran PTFI di bursa,” kata Fuad dalam acara Cuap Cuap Cuan CNBC Indonesia. Ia juga menekankan perlunya perpanjangan Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) PTFI pasca 2041, mengingat investasi di sektor tambang merupakan usaha jangka panjang.

Seperti diketahui, sejak 2018, Indonesia melalui Holding BUMN Pertambangan MIND ID resmi menjadi pemegang saham mayoritas PTFI sebesar 51,23%, meningkat dari sebelumnya 9,36%. Nilai akuisisi mencapai US$ 3,85 miliar atau setara Rp 55,8 triliun.

IPO PTFI diproyeksikan menjadi langkah strategis untuk memperkuat pasar modal Indonesia sekaligus mendukung pengembangan tambang kelas dunia di dalam negeri.(*)

Comment