RETAS.News, Jakarta — Emiten agribisnis PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) melihat peluang peningkatan kinerja dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan ekspor ikan air tawar.
Direktur JPFA, Rachmat Indrajaya, menyebut salah satu program unggulan Presiden Prabowo itu berpotensi positif bagi JPFA sebagai pemasok bahan baku.
Saat ini, JPFA telah aktif menjadi suplier di beberapa Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPBG).
“JPFA setelah ini baru mensuplai bahan baku ke beberapa SPPG. Baik langsung maupun tidak langsung. Tidak langsung adalah melalui operasi, ada juga kita yang langsung pada dapur-dapur,” jelas Rachmat di public expose di Jakarta, seperti dikutip dari cnbc, Rabu (3/9/2025).
Selain itu, JPFA menargetkan peningkatan pendapatan lewat ekspor ikan Tilapia, atau ikan nila, ke Amerika Serikat (AS).
Produk tersebut menjadi fokus karena Tilapia hanya dibudidayakan di negara tropis.
Head of Aquaculture Division JPFA, Ardi Budiono, menilai potensi ekspor besar karena Tilapia asal Tiongkok kini dikenakan tarif 50%.
“Saat ini memang ekspor kami masih dikenakan tarif 19%, namun beban tarif itu ditanggung oleh konsumen di Amerika. Sejauh ini pasar masih bisa menyerap karena tidak ada pemasok lain yang cukup kuat,” kata Ardi.
Pada semester I 2025, penjualan bersih JPFA tercatat Rp27,5 triliun, sedikit menurun dibanding 2024 sebesar Rp27,7 triliun.
Segmen pakan ternak unggas tetap menyumbang terbesar, 40%, disusul peternakan komersial 31% dan pengolahan hasil ternak serta produk konsumen 10%.
Direktur JPFA, Leo Handoko, menegaskan komitmen perusahaan untuk memperkuat bisnis jangka panjang, tercermin dari peningkatan belanja modal menjadi Rp930 miliar, naik dari Rp720 miliar pada 2024.
Penurunan penjualan berdampak pada laba usaha yang menurun menjadi Rp2,1 triliun dari Rp2,6 triliun di tahun sebelumnya.(*)
Comment