Bahasa Arab Jadi Bekal Masa Depan, Wali Kota Makassar Gagas Sekolah Percontohan

Sumber Foto : Humas Pemkot, Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin menerima audiensi pengurus Wahdah Islamiyah di Balai Kota Makassar, bahas rencana sekolah percontohan berbahasa Arab dan program lingkungan terpadu. Rabu (3/9/2025).

Sumber Foto : Humas Pemkot, Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin menerima audiensi pengurus Wahdah Islamiyah di Balai Kota Makassar, bahas rencana sekolah percontohan berbahasa Arab dan program lingkungan terpadu. Rabu (3/9/2025).

RETAS.News, Makassar – Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, dorong lahirnya sekolah percontohan berbahasa Arab di Kecamatan Manggala, Kota Makassar.

Hal itu ia sampaikan saat menerima audiensi Pengurus Wahdah Islamiyah yang dipimpin Ketua DPD Wahdah Islamiyah Makassar, Gishar Hamka, di Balai Kota Makassar. Rabu (3/9/2025).

Menurut Munafri, penguasaan bahasa asing adalah modal penting bagi generasi muda Makassar untuk bersaing di tingkat global. Selain bahasa Inggris, ia menegaskan bahasa Arab harus menjadi bekal wajib, khususnya bagi pelajar muslim.

Ia menilai, kawasan Timur Tengah kini menjelma sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dunia. Sejumlah sektor strategis berkembang pesat dan menjadi tujuan belajar serta transfer pengetahuan ke Indonesia.

“Hari ini peluang kerja terbesar juga ada di Timur Tengah. Qatar, Dubai, Bahrain, dan negara lainnya membuka banyak kesempatan. Sementara yang ada di sana, masyarakat kita masih orang profesional dengan sektor informal seperti perbankan dan mayoritas hanya menguasai bahasa Inggris,” jelas Munafri.

Untuk mewujudkan gagasan tersebut, Munafri mengusulkan kerja sama antara Pemerintah Kota Makassar dan STIBA (Sekolah Tinggi Ilmu Islam dan Bahasa Arab) Wahdah Islamiyah.

Ia menargetkan sejumlah sekolah negeri di Manggala menjadi percontohan yang mengintegrasikan pembelajaran bahasa Arab, Al-Qur’an, serta penguatan karakter dan moral.

“Mari kita mulai dari percontohan di Manggala. Mahasiswa PPL dari STIBA bisa dilibatkan untuk mengajar langsung. Saya ingin sekolah ini jadi model pendidikan yang berbeda, yang bisa menyiapkan generasi berdaya saing global,” tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama, Munafri juga mengajak Wahdah Islamiyah berkolaborasi dalam program lingkungan, khususnya urban farming dan pengelolaan sampah terpadu.

Ia meminta agar STIBA dijadikan lokasi percontohan penerapan program tersebut.

“Saya mau di STIBA ada pengelolaan sampah dengan komposter, ecoenzyme, sampai maggot. Hasilnya bisa jadi pupuk untuk urban farming. Siklusnya harus utuh, mulai dari sampah rumah tangga, pertanian lahan sempit, sampai pengumpulan plastik yang bernilai ekonomis,” kata Munafri.

Ketua DPD Wahdah Islamiyah Makassar, Gishar Hamka, menyatakan kesiapannya mendukung penuh gagasan tersebut, baik dalam pembentukan sekolah terintegrasi bahasa Arab maupun implementasi urban farming dan pengelolaan sampah di STIBA.

Ia menyambut arahan Munafri untuk segera menyiapkan lahan urban farming dan menyusun langkah teknis integrasi sekolah berbahasa Arab di Manggala, yang selanjutnya akan diformalkan melalui nota kesepahaman (MoU).

“Semua ide dan gagasan Bapak Wali Kota, insyaAllah Wahdah siap mendukung. Baik di bidang pendidikan, dakwah, maupun pengelolaan lingkungan,” tutup Gishar Hamka.

Comment