RETAS.News, Gowa – Upaya pemerintah menghadirkan beras dengan harga terjangkau bagi masyarakat terus diperkuat melalui Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang dijalankan Perum BULOG.
Program ini dirancang tidak hanya sebagai skema bisnis, melainkan bentuk nyata kepedulian negara dalam menjaga ketahanan pangan rakyat.
Hal itu juga dirasakan oleh Muhammad Fadhil (36), seorang pendamping SDM PKH (Sumber Daya Manusia Program Keluarga Harapan) Kabupaten Gowa sekaligus pelaku UMKM.
Fadhil memilih terlibat langsung dalam penyaluran beras SPHP. Ia menilai hal tersebut bukan sekadar aktivitas dagang, melainkan bentuk pengabdian sosial, khususnya di Kecamatan Pattallassang, Kabupaten Gowa, Sulsel.
Ia menegaskan, peran penyalur SPHP menuntut ketelitian dan tanggung jawab, sebab setiap prosesnya melewati administrasi, verifikasi, hingga regulasi yang ketat.
Program ini, kata dia adalah amanah pemerintah yang tidak bisa disamakan dengan praktik dagang beras pada umumnya.
“Bagi saya, berdagang itu bukan hanya soal keuntungan, tapi juga ibadah. Dengan ikut menyalurkan beras SPHP, saya bisa membantu masyarakat mendapatkan beras berkualitas dengan harga terjangkau. Itu jauh lebih berarti,” ungkap Fadhil kepada Retas.News, Selasa (26/8/2025).
Selain itu, ia menyampaikan, dalam menjalankan usaha harus memberi dampak positif bagi sekitar. Berdagang tidak boleh hanya dipandang sebagai sarana mencari keuntungan pribadi.
Melainkan juga wadah untuk menghadirkan manfaat bagi masyarak, diyakini, kebermanfaatan itu membuat aktivitas usaha memiliki makna sosial dan spiritual sekaligus.
“Bagi saya, berdagang itu bukan hanya soal mencari keuntungan, tapi juga ibadah. Dengan ikut menyalurkan beras SPHP, saya bisa membantu masyarakat mendapatkan beras berkualitas dengan harga terjangkau. Itu jauh lebih berarti,” ungkapnya.
Fadhil mengakui koordinasi dan komunikasi intensif dengan Perum BULOG menjadi kunci dalam menjalankan tugas sebagai penyalur SPHP.
Lebih jauh, Fadhil menilai masih banyak pelaku UMKM yang enggan terlibat dalam penyaluran beras SPHP lantaran menganggap prosedurnya terlalu rumit.
Namun, pengalaman sebagai pendamping sosial yang setiap hari bersentuhan langsung dengan masyarakat membuatnya terdorong untuk mengambil peran ini.
“Saya siap mengikuti aturan yang ditetapkan, karena tujuan akhirnya jelas: membantu masyarakat Kecamatan Pattallassang mendapatkan beras subsidi dari pemerintah dengan harga yang terjangkau,” tegasnya.
Dengan semangat sosial dan jiwa pengabdian, Fadhil berharap langkah kecil yang ia lakukan dapat menjadi bagian dari upaya besar menjaga ketahanan pangan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat.(*)
Comment