RETAS.News, Nasional – Bambang Hary Iswanto Tanoesoedibjo yang akrap disapa Hary Tanoe dikenal sebagai pengusaha di balik MNC Group, konglomerasi yang bergerak di media dan hiburan, jasa keuangan, pariwisata dan perhotelan, serta energi.
Lahir dari keluarga pebisnis, perjalanan Hary Tanoe membangun usaha tidak selalu mulus. Saat SMA, HT kerap nakal, malas belajar, menyontek, dan terlibat tawuran hingga diskors enam bulan sehingga gagal mengikuti ujian.
Kasih sayang ibunya menjadi titik balik. Berkat dorongan itu, Hary Tanoe berjanji memperbaiki diri, menempuh ujian paket C, dan melanjutkan studi ke Kanada.
Ia meraih gelar Bachelor of Commerce (Honours) dari Carleton University, Ottawa, Kanada pada 1988, dan menyelesaikan MBA di Ottawa University pada 1989.
Awal Mendirikan MNC Group
Setelah kembali ke Indonesia, anak bungsu dari enam bersaudara ini mendirikan perusahaan sekuritas di Surabaya pada 2 November 1989.
Karena pasar di Surabaya belum berkembang, ia memindahkan bisnis ke Jakarta pada 1990 dengan modal dari sang ayah, Ahmad Tanoesoedibjo.
Mengenang masa itu, Hary Tanoe mengatakan, “Dulu pada waktu saya membangun MNC Group, saya diberikan modal sama orang tua saya Rp64 juta tahun 1990. Saya pindah ke Jakarta awal tahun 90, kemudian saya mulai bekerja dan melangkah,” seperti dikutip dari olenka.id, Selasa (19/8/2025).
Pada 1997, perusahaan yang kini bernama PT MNC Asia Holding Tbk mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia dengan kode BHIT.
Pada 2001, Hary Tanoe fokus pada bisnis hiburan. Mengenai keputusan itu, ia berkata, “Pada 2001, terpikir it’s time to build something, to build something that I can create legacy. Dari situ muncul MNC dan RCTI.” jelas pengusaha asal Surabaya, 26 September 1965 itu.
Mengenang perjalanan ekspansi global pada tahun 2007, ia menyampaikan, untuk memperluas jangkauan bisnis dan memaksimalkan peluang, Hary Tanoe aktif mencari investor dari berbagai negara.
“Tahun 2007, enam tahun sejak MNC di-setup: ada MNC TV, RCTI, Global TV. Business model-nya sudah saya paparkan, saya roadshow ke luar negeri, sembilan hari, sembilan kota, Singapura, Hongkong, Dubai, London, Edinburg, New York, Boston dan Frasnisco.” ungkap Hary Tanoesoedibjo.
Ekspansi Bisnis MNC Group
Hary Tanoe memanfaatkan modal awal dan investor tambahan, menjadikan MNC Group salah satu grup bisnis terkuat di Indonesia.
Di media dan hiburan, grup mengoperasikan RCTI, MNCTV, GTV, layanan berbayar MNC Vision, K-Vision, IPTV MNC Play, dan Vision Plus dengan lebih dari 14 juta pelanggan.
Infrastruktur ICT dikelola melalui Infokom dan iNews Media Group, produksi konten di tiga lokasi besar, manajemen lebih dari 400 artis dan 200 influencer, serta layanan streaming RCTI Plus dan Vision Plus.
Di jasa keuangan, MNC Group bergerak di perbankan, pasar modal, dan asuransi. Perusahaan juga mengelola KEK MNC Lido City di Bogor seluas 1.040 hektare.
Portofolio properti mencakup Park Hyatt Jakarta, Oakwood Hotel dan One East Penthouse di Surabaya, The Westin Resort Nusa Dua, Bali International Convention Center, dan MNC Bali Resort.
Di energi, grup memiliki izin pertambangan batubara di Sumatera Selatan.
Berkat modal keluarga dan kemampuan menarik investasi, Hary Tanoe membangun MNC Group menjadi salah satu konglomerasi terbesar di Indonesia, dengan bisnis luas dan beragam sektor.(*)
Comment