RETAS.News MAKASSAR – Isu dugaan pungutan liar (pungli) dalam penunjukan mitra dapur pada Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali mencuat. Menanggapi kabar tersebut, Suhudi Ismail selaku pengelola dapur MBG di Makassar menegaskan bahwa seluruh proses telah dijalankan sesuai pedoman resmi dari Badan Gizi Nasional (BGN).

“Kami mengikuti semua prosedur sesuai regulasi BGN. Tidak ada pungutan liar dalam penunjukan mitra. Proses dilakukan secara terbuka dan berdasarkan ketentuan yang berlaku,” jelas Suhudi, Jumat (15/8).

Ia menerangkan bahwa tahapan penetapan lokasi dapur dimulai dari proses pendaftaran, verifikasi dokumen, hingga survei lapangan oleh tim resmi. Beberapa lokasi yang telah diusulkan masih dalam tahap pemesanan tempat dan belum dibangun, karena masih menunggu proses administratif sebelum dimulainya pembangunan fisik.

Dukungan terhadap integritas pelaksanaan program juga disampaikan Ramli Usman, pengelola dapur BGN di Kabupaten Barru. Ia menyampaikan apresiasi atas kinerja tim di lapangan, khususnya di wilayah Sulawesi.

“Alhamdulillah, satu tahun sejak BGN berdiri, dampaknya sudah terlihat dalam pengelolaan gizi nasional. Kami mengapresiasi peran Kolonel Cba. Muhammad Rizal Salewangang selaku Direktur Verifikasi BGN wilayah Sulawesi yang telah memastikan dapur MBG hadir tepat waktu dan sesuai standar,” ujar Ramli.

Menurut data terbaru dari BGN, ribuan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) telah aktif melayani masyarakat di berbagai daerah, sementara sisanya masih dalam proses verifikasi dan pembangunan. Verifikasi dilakukan setiap hari guna memastikan seluruh dapur memenuhi standar yang ditetapkan.

BGN menegaskan bahwa tidak ada ruang untuk praktik pungli dalam pelaksanaan program. Seluruh titik dapur MBG harus terverifikasi, beroperasi sesuai prosedur, dan fokus pada pemenuhan kebutuhan gizi masyarakat secara optimal.