Mantan Ketua Dewan Pendidikan Sulsel Dukung Program Seragam Gratis Pemkot Makassar

RETAS.News, Makassar — Pemerintah Kota Makassar mendapat dukungan dari akademisi sekaligus pemerhati pendidikan, Dr. Adi Suryadi Culla, atas pelaksanaan program pembagian seragam sekolah gratis bagi siswa SD dan SMP. Dr. Adi, yang juga mantan Ketua Dewan Pendidikan Sulawesi Selatan periode 2019–2024, menilai kebijakan tersebut sebagai langkah progresif yang patut diapresiasi.

“Kebijakan ini sangat positif karena membantu meringankan beban orang tua, khususnya keluarga kurang mampu. Pendidikan adalah hak asasi manusia dan menjadi tanggung jawab negara,” ujar Dr. Adi saat diwawancarai, Sabtu (2/8/2025).

Dosen Universitas Hasanuddin itu menyebut program ini merupakan bentuk nyata pelaksanaan amanat konstitusi. Menurutnya, pemenuhan kebutuhan dasar seperti seragam sekolah adalah bagian dari upaya negara menjamin hak pendidikan tanpa diskriminasi.

Lebih lanjut, ia menanggapi polemik yang sempat muncul terkait teknis pengadaan dan distribusi seragam. Ia mengimbau agar masyarakat tidak terjebak dalam perdebatan yang justru mengaburkan tujuan utama dari kebijakan tersebut.

“Fokus utama kita seharusnya adalah manfaat langsung yang dirasakan oleh siswa dan orang tua, bukan pada persoalan teknis yang tidak substansial,” jelasnya.

Dr. Adi juga mengapresiasi pelibatan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal dalam proses produksi seragam. Menurutnya, hal tersebut tidak hanya mendukung program pendidikan, tetapi juga menggerakkan roda ekonomi masyarakat.

“Ini kebijakan yang strategis karena memberi dampak ganda—baik untuk dunia pendidikan maupun ekonomi lokal. Asalkan prosesnya dilakukan secara transparan dan akuntabel, tentu akan mendapat dukungan luas,” tambahnya.

Ia menyadari bahwa pelaksanaan program ini bergantung pada kapasitas fiskal daerah, namun ia menilai upaya yang dilakukan Pemkot Makassar sudah cukup progresif dan bisa terus dikembangkan.

Menutup pernyataannya, Dr. Adi mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk tokoh pendidikan, LSM, dan media, untuk bersama-sama mendukung dan mengawal kebijakan tersebut agar berjalan optimal.

“Kolaborasi semua pihak sangat penting demi terwujudnya pendidikan yang lebih inklusif dan berkeadilan di Kota Makassar,” pungkasnya.

Comment