RETASNEWS, GOWA – Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) bersama Pemerintah Kabupaten Gowa terus memperkuat sektor pertanian, khususnya pada komoditas kentang, melalui program Mandiri Benih Kentang.
Salah satu bentuk konkret dari program ini adalah dilaksanakannya kegiatan Penanaman Perdana Benih Stek Berakar Kentang (benih dasar) dan penyerahan Sertifikat Kompetensi Penangkar Benih di Kelurahan Pattapang, Kecamatan Tinggimoncong, Rabu (30/25).
Gowa menjadi salah satu daerah yang dipilih sebagai lokasi utama pelaksanaan program tersebut.Bupati Gowa, Sitti Husniah Talenrang, menyambut baik langkah ini dan menyatakan bahwa program tersebut sangat sejalan dengan upaya peningkatan produksi pertanian serta kesejahteraan petani lokal.
“Program ini bukan hanya tentang pertanian, tapi juga soal pengelolaan potensi alam secara berkelanjutan demi kesejahteraan masyarakat. Kami berharap hasilnya mampu meningkatkan pendapatan petani dan memperkuat ketahanan pangan lokal,” ujarnya.
Husniah juga mengapresiasi sinergi yang terjalin antara pemerintah provinsi dan kabupaten dalam mendorong pertanian ramah lingkungan. Ia menyebutkan bahwa kentang merupakan komoditas unggulan di wilayah pegunungan Gowa seperti Tinggimoncong dan Tombolopao karena sesuai dengan karakter tanah dan iklim setempat.
Sementara itu, Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, menyampaikan bahwa total 350 ribu benih kentang disiapkan untuk tiga kabupaten, yakni Gowa, Enrekang, dan Bantaeng. Dari jumlah tersebut, sebanyak 175 ribu benih dialokasikan untuk Kabupaten Gowa, yang tersebar di lima titik penangkaran.
“Penanaman hari ini sekaligus penyerahan sertifikat kompetensi kepada penangkar benih lokal adalah bentuk komitmen Pemprov dalam mendukung pertanian berkelanjutan,” kata Gubernur.
Selain kentang, Pemprov Sulsel juga merencanakan pengembangan program sambung pucuk kakao pada tahun mendatang. Sebanyak 15 ribu sambungan ditargetkan guna meningkatkan produktivitas kakao di wilayah tersebut.Salah satu petani penerima bantuan, Syamsu Marlin dari Penangkar Bontona, mengaku sangat terbantu dengan bantuan benih sebanyak 35 ribu per penangkar.
Ia berharap program ini dapat berlanjut dan menjangkau lebih banyak daerah.“Benih lokal ini lebih terjangkau dan mudah beradaptasi dengan iklim di sini. Semoga produksi kami meningkat,” ucapnya.
Selain Penangkar Bontona, sertifikat juga diberikan kepada beberapa penangkar lainnya seperti Nur Indah Bontomanai di Kelurahan Pattapang, Kuncup Mekar di Kelurahan Malino, dan Biringromang di Kecamatan Tombolopao.
Comment