RETAS.News, Makassar – Ketua Komisi Olahraga Tradisional dan Kreasi Budaya KORMI Kota Makassar, Barly Pallantikang, menyoroti pentingnya mempopulerkan kembali olahraga tradisional di tengah derasnya arus modernisasi dan digitalisasi, khususnya di kalangan generasi milenial dan generasi Z.
Menurut Barly, olahraga tradisional bukan sekadar permainan, tetapi juga warisan budaya yang sarat dengan nilai-nilai kearifan lokal. Di tengah dominasi teknologi dan perangkat digital, keberadaan olahraga tradisional kini menghadapi tantangan besar untuk tetap relevan di mata generasi muda.
“Kami ingin mengembalikan olahraga tradisional sebagai bagian dari gaya hidup sehat dan pembentukan karakter. Permainan seperti dende, engrang, gasing, tarik tambang, hingga gobak sodor mengajarkan nilai kerja sama, sportivitas, serta melatih fisik dan kecerdasan sosial,” ujar Barly, Minggu (27/7/2025).
Melalui berbagai program seperti pembinaan, festival budaya, lomba antar sekolah, dan pelatihan pelatih olahraga masyarakat (POM), KORMI Makassar berupaya menanamkan kembali nilai-nilai luhur olahraga tradisional agar diminati oleh generasi muda.
Barly juga mendorong pemerintah daerah dan institusi pendidikan untuk memberi ruang lebih bagi olahraga tradisional melalui kegiatan ekstrakurikuler maupun program kampus.
“Langkah ini bukan hanya untuk pelestarian, tetapi juga sebagai bentuk pemberdayaan budaya bangsa,” tegasnya.
Selain itu, KORMI mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk komunitas kreatif dan digital, untuk turut mempromosikan olahraga tradisional lewat konten inovatif di media sosial agar lebih mudah diterima generasi muda.
Barly menegaskan, menghidupkan kembali olahraga tradisional bukan berarti menolak kemajuan zaman, tetapi justru menjadikan warisan budaya sebagai fondasi dalam membentuk generasi yang sehat, tangguh, dan berkarakter.
Comment